SMP Sains Tebuireng kembangkan program bahasa dengan Opening Ceremony of Empowering Language Progam (ELP) with Tutor From Kampung Inggris Kediri. Hal ini sebagai salah satu langkah untuk menciptakan lingkungan berbahasa di Pesantren Tebuireng. Dilansir dari hasil wawancara kepada kepala sekolah SMP Sains Tebuireng, bapak Khaerul Anam bahwa rencana ini sudah sejak awal Desember 2018 lalu.
“Untuk mendukung pengembangan bahasa para santri, pihak civitas menyutujui permintaan dari gus Ghofar pada Desember lalu untuk mengadakan program intensif bahasa yang ditawarkan oleh bu Anis, nine green english, salah satu kursusan di Pare,” terang beliau.
Agenda ELP yang selama ini sudah digalakkan sekolah dalam rangka pembinaan dan penguatan kemampuan berbahasa bagi siswa, kali ini diperkuat dengan mendatangkan tutor dari salah satu penyelenggara kursus bahasa yang berada di Kampung Inggris Pare. Dengan intensitas yang cukup besar, dilaksanakan setiap hari selama beberapa bulan kedepan, pihak sekolah menaruh harapan besar dan beroptimis pada para santri, mampu menguasai bahkan mengaplikasi bahasa tersebut dalam kegiatan kesehariannya, sesuai dengan visi misi SMP Sains Tebuireng.
Pogram intensif ini akan berlangsung selama satu tahun kedepan, terhitung sejak 5 Januari 2019. Pertemuan berlangsung selama 90 menit dengan intensitas pertemuan 6 kali dalam seminggu pada jam sekolah, dan 30 menit di malam hari pada jam pondok.
Para tutor yang mengajar di sekolah SMP Sains ini berjumlah 4 orang. Dengan rincian; satu orang putra dan tiga putri. para tutor yang notabennya alumni BEC ini tinggal di asrama bersama para santri. Diharapkan dengan pengawasan intensif tersebut, kemampuan berbahasa para santri lebih maksimal dan lancar.
SMP Sains sendiri merupakan salah satu unit sekolah di bawah naungan yayasan Hasyim Asy’ari yang usianya belum genap 1 tahun. Sekolah yang masih berusia 7 bulan terhitung pada bulan Januari ini terletak di kawasan Pesantren Tebuireng 2. Namun,sekolah ini telah meraih penghargaan dari berbagai lomba di tingkat kecamatan bahkan internasional. Oleh karenanya, pemilihan SMP Sains sebagai lokasi pengembangan bahasa di Pesantren Tebuireng dikarenakan masih baru dan jumlah siswanya yang belum banyak. Selain itu, juga faktor lingkungan yang kondusif dan mendukung.
Pada dasarnya, rata-rata santri SMP Sains memiliki kemampuan dasar berbahasa Inggris dan memiliki ketertarikan yang tinggi akan pelajaran bahasa tersebut. Terbukti saat program bahasa yang berlangsung sore hari (jam terakhir di sekolah) santri tetap semangat dan fokus di tengah kejenuhan mereka. Didukung oleh tutor yang masih muda sehingga dapat membangkitkan suasana dengan jargon khas BEC di tengah kejenuhan santri.
Program ini tidak hanya di tujukan kepada para santri saja, melainkan juga para guru dan pembina setempat. Hal ini demi mewujudkan kemampuan berbahasa untuk semua elemen yang ada di Pesantren Tebuireng 2 umumnya, dan warga SMP Sains khususnya. Program ini akan belangsung selama 2 bulan dengan pertemuan 4 kali tatap muka dalam satu minggu.
“Kuota peserta dalam program ini hanya 25 porsi, dan para peserta wajib menandatangani MoU untuk menjaga komitmen keikutsertaannya,” tutur pak Anam, kepala sekolah SMP Sains saat di wawancara. Beliau juga menuturkan bahwa besar harapan dengan ini bisa menciptakan lingkungan yang berbahasa khususnya di lingkungan SMP Sains dan Tebuireng 2 pada umumnya.