Yusuf Priyo Abdillah, S.Pd |
Inspirasi Story - Cerita inspirasi kali ini berasal dari seorang atlit sepakbola sepakbola ternama asal Eropa, atau lebih tepatnya di negara Portugal. Bagi penggemar olahraga bola sepak, sosok ini tentu saja sudah tidak asing lagi. Siapa lagi kalau bukan Cristiano Ronaldo.
Terlahir dari keluarga seorang pendeta tidak menghalangi Ronaldo kecil untuk menggeluti bidang olahraga. Latar belakang keluarga seorang pendeta tentu sangat bertolak belakang dengan cita-citanya untuk sukses menjadi seorang atlit ternama. Bahkan teman-teman beserta guru di sekolahnya pun ikut meremehkan kesuksesannya.Walaupun demikian, niat Ronaldo kecil tidak pernah luntur. Justru sebaliknya, keraguan orang-orang itu dijadikan pemacu supaya mampu meraih cita-citanya. Selang berjalannya waktu, akhirnya Ronaldo menemukan seorang teman yang mampu menjadi rekannya untuk berlatih setiap hari.
Berkat keuletan dan kesungguhannya, sang anak ini dilirik oleh sejumlah tim lokal di negaranya. Melihat perkembangannya yang sangat mengagumkan, pelatih tim junior asal negaranya pun ikut memantau dan memasukkan di skuat nasional tingkat junior.
Berbekal pengalaman tersebut dan sudah mumpuni untuk masuk di level senior, akhirnya mampu menembus di tim senior negaranya. Besamaan dengan momentum tersebut, tentu saja tidak disia-siakan oleh Ronaldo. Segudang prestasi yang diperolehnya menjadi alasan bagi sejumlah tim besar di Eropa untuk merekrut pemain ini.
Alhasil, sampai sekarang kesuksesannya dalam menggeluti dunia sepakbola sudah diakui oleh seluruh penggemar olahraga. Tidak hanya itu, kini Ronaldo juga terdaftar di antara jajaran atlet tersukses yang ada di seluruh dunia.
Walaupun demikian, Ronaldo tidak pernah melupakan siapa-siapa saja yang telah berjasa di balik kesuksesannya. Termasuk juga salah satu temannya yang dengan senang hari menjadi partnernya untuk berlatih di masa lalu. Selain itu, tentu saja juga orang tua yang telah merawatnya dari masa di dalam kandungan hingga mampu meraih cita-citanya saat ini.
Melalui cerita tersebut, kita sebagai manusia diajarkan untuk tidak mudah putus asa dalam menghadapi suatu kendala ataupun musibah ketika menjalani kehidupan. Tugas manusia adalah berikhtiar se maksimal mungkin. InsyaAllah apa yang kita tanam akan berbuah di kemudian hari, sesuai apa yang kita tanam.
Oleh: Yusuf Priyo Abdillah, S.Pd