Arif Furqon, M.Pd |
Inspirasi Story - Pada hadis riwayat Abu Hurairah Radiyallahu’annhu, Rasulullah menyuruh umat manusia untuk berbuat baik tiga kali lebih besar kepada ibu dibanding bapak.
“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakan aku harus berbakti pertama kali?’. Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu’. Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’, Nabi SAW menjawab ‘Ibumu’.
Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’, beliau menjawab ‘Ibumu’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘ Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab ‘Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadis riwayat tersebut menunjukkan bahwa peran seorang ibu memang sangatlah penting di dalam kehidupan manusia. Tidak akan pernah ada jiwa yang terlahir tanpa pengorbanan seorang ibu, tidak akan pernah hadir seorang buah hati yang mungil tanpa perjuangan ibu, dan tidak akan ada generasi penerus bangsa tanpa nasehat serta bimbingan ibu. Betapa pentingnya kehadiran ibu dalam kehidupan kita, maka dari itu hargailah ibumu selagi dia masih hidup.
Serupa dengan perjuangan salah satu ibunda dari pendidik SMP Sains Tebuireng yang beberapa tahun lalu sempat terjatuh di kamar mandi dan saat itu juga tengah dalam kondisi mengandung anak kembar. Setelah menjalani pemeriksaan dokter, ternyata sang ibunda berada dalam kondisi kritis.
Seketika dokter pun mengambil langkah cepat untuk melakukan operasi caesar demi menyelamatkan buah hati dalam kandungan, karena pada saat itu sang bunda sudah berusia 40 tahun. Sang dokter pun menyampaikan jika sang ibunda memiliki kemungkinan yang kecil untuk hidup.
Selang beberapa waktu berlalu suara tangisan bayi pun terdengar, pertanda bahwa dua adik kecil sudah terlahir. Walaupun terlahir dengan berat badan yang tergolong kecil dan harus dimasukkan ke inkubator, tetapi keduanya berada dalam kondisi sehat.
Di balik kabar gembira tersebut, kondisi sang ibu ternyata justru memburuk sehingga harus dilarikan ke salah satu rumah sakit di Ibu Kota. Sesuai prediksi, sesampainya di rumah sakit ibunda tercinta langsung masuk ke ruang ICU.
Tidak terasa waktu semakin cepat berlalu, sudah 14 hari sang ibunda tidak sadarkan diri. Sampai suatu saat dokter pun berkata kepada keluarga bahwa kemungkinan untuk hidup hanya 0,1% saja. Mendengar pernyataan tersebut, keluarga hanya bisa menangis dan berdoa supaya keajaiban terjadi.
Akan tetapi tepat di hari ke 15 berada di rumah sakit, Alhamdulillah keajaiban itupun benar-benar terjadi. Sang ibu yang tertidur sekian lama akhirnya tersadar. Ketika sadar, ibunda langsung menanyakan keadaan dua orang anak kembar yang kemarin berada di kandungannya.
Beberapa saat kemudian ibu pun bercerita jika selama tidak sadarkan diri, beliau merasakan jika sudah tidak berada di dunia. Tetapi selama waktu itu pula selalu berdoa supaya diberikan kesempatan untuk berjumpa dan membimbing dua buah hatinya yang telah dilahirkan tadi hingga dewasa kelak.
Alhamdulillah, doa tersebut pun diijabah oleh Allah. Untuk itu janganlah berhenti berdoa kepada Allah. Yakinlah akan kuasa Allah, dan selama kita yakin jangan pernah takut dalam menjalani takdir yang sudah digariskan.
Oleh : Arif Furqon, M.Pd
*)diolah berdasarkan pengalaman pribadi