SMP Sains Tebuireng - Sebagai manusia, kematian merupakan takdir yang pasti akan terjadi dan tidak mungkin dihindari. Hidup dan mati ada di genggaman ilahi, tidak ada seorangpun yang bisa menghindar dari takdir yang telah ditentukan Allah SWT. Kematian juga tidak memandang usia, jabatan, paras, waktu dan lain sebagainya. Tidak ada seorangpun yang mampu memprediksi kapan kematian akan datang menghampiri.
Kematian datang secara tiba-tiba, oleh sebab itu tugas manusia adalah mempersiapkan diri melalui memaksimalkan waktu dengan amalan-amalan baik semasa di dunia. Begitu pula dengan keluarga, waktu tidak mungkin diputar kembali. Manfaatkan waktu sebaik mungkin, jangan sampai menyesal di kemudian hari atas waktu ataupun momen berharga yang telah terlewat.
Laiknya pengalaman pribadi seorang Guru SMP Sains Tebuireng, Jumayyah, S.Ag saat masa awal berada di pesantren. Di suatu pagi ketika sedang sibuk merapikan teras menerima telepon dari sang ibunda di kampung halaman. Karena sedang beraktivitas, sehingga tidak bisa berbicara panjang lebar.
Selang berjalan beberapa jam saja di hari yang sama, terdengar kabar bahwa ibunda mengalami kecelakaan tertabrak kendaraan roda empat. Seusai kejadian itu, tidak lama kemudian ibunda tercinta meninggal dunia. Ternyata telepon tadi merupakan telepon dan kesempatan terakhir untuk mendengar suara ibu.
Melalui kejadian ini kita atau lebih tepatnya diri pribadi diajarkan supaya tidak menyianyiakan setiap waktu serta kesempatan yang hadir. Kita tidak akan tahu kapan saja takdir menjemput, baik diri sendiri hingga orang tercinta kita. Sesibuk apapun, tetap harus disempatkan menyelakan waktu untuk orang terkasih.
Oleh : Jumayyah, S.Ag
Sumber : Pengalaman Pribadi