Terlebih lagi di masa kecil ataupun masa muda. Dimana
di masa tersebut, akan sangat menentukan masa depan seseorang di kemudian hari.
Berbekal hal tersebut, maka sedari muda harus pandai menyikapi pergaulan yang
semakin mengarah ke dunia barat-baratan ini.
Laiknya pengalaman pribadi dari guru SMP Sains
Tebuireng, Ahmad Roisuddin yang masa kecilnya dulu bertempat tinggal di
lingkungan yang kurang baik. Mulai dari peminum minuman keras, penjudi dll
semua ada. Alhamdulillah ketika menginjak masa belajar di bangku SMP ada
ekstrakurikuler yang sangat digemari, yakni sepakbola.
Berkat aktivitas ekstrakurikuler ini, waktu untuk
bermain kian berkurang. Membuat waktu bergaul dengan lingkungan yang kurang
baik semakin sedikit. Sehingga pengaruh lingkungan sekitar tidak terlalu
signifikan bagi kehidupan pribadi.
Saat masa SMA dan Kuliah pun sama. Berkat kegiatan
tambahan sepakbola mampu memberikan kesibukan yang cukup padat. Tidak sebatas
pada kegiatan latihan rutin di hari tertentu saja, melainkan juga latihan
bersama ataupun turnamen.
Selain penyelamat akan pergaulan sekitar, hobi juga
mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang terkadang tidak terduga. Satu contoh
sederhana adalah ketika mengikuti tes kompetensi dasar dari kampus. Saat itu
ternyata pengujinya ternyata seorang kakak kelas semasa SMA, sehingga sedikit
banyak mendapatkan kemudahan. Berikutnya adalah saat mengikuti kompetisi,
terdapat beberapa kesempatan berhasil menjuarai dan mendapatkan hadiah berupa
uang tunai dan piagam. Uang tunai dapat digunakan sebagain penunjang kebutuhan
kuliah beserta kebutuhan sehari-hari, sedangkan piagam bisa digunakan sebagai
riwayat prestasi yang sewaktu-waktu dapat digunakan jika diperlukan.
Tekuni hobi kita asalkan itu merupakan hal baik. Lakukan kesenangan itu tanpa mengharapkan satu imbalan tertentu. Jangan hanya karena uang, sebab uang bisa mudah habis, tetapi amal kebaikan tidak ada habisnya.
Oleh : Ahmad Roisuddin, S.Pd
Sumber : Pengalaman Pribadi