Inspirasi Story - Di suatu hari saat momen tertentu, terdapat seorang pasangan suami istri yang sedang menikmati waktu di sebuah hotel yang cukup mewah. Keduanya sudah memiliki buah hati, namun sengaja tidak diajak berlibur karena memang ingin menghabiskan waktu berdua bersama.
Di suatu malam, ternyata terjadi satu musibah kebakaran besar di hotel tempat pasangan tersebut menginap. Tanpa waktu lama, si jago merah sudah membakar sebagian besar bangunan. Jalan satu-satunya yang bisa diambil adalah naik ke atap bangunan berharap ada helikopter penolong datang menjemput. Sesampainya di atap ternyata benar saja, ada satu helikopter penolong sudah mengulurkan tangga daruratnya untuk menaikkan para korban.
Melihat kesempatan itu, kedua pasangan terbut akhirnya berlari ke arah tangga untuk segera naik dan menyelamatkan diri. Tetapi takdir berkata lain, ketika akan naik sang pilot helikopter berteriak jika di dalam helikopter hanya tersisa satu tempat saja sehingga menyuruh mengalah salah satu dan akan segera kembali menjemput lagi.
Menengok keadaan sekitar landasan yang sudah dipenuhi kobaran api, sang suami tanpa pikir panjang melompat dan segera menaiki tangga untuk menyelamatkan diri. Ketika suami menaiki tangga helikopter, sang istri berteriak dan berpesan supaya menjaga anak-anaknya hingga tumbuh menjadi orang sukses di kemudian hari. Sang istri sadar bahwa kemungkinanya untuk selamat dari kobaran api begitu kecil, karena ruang aman semakin mengecil sedangkan waktu yang diperlukan helikopter untuk menurunkan korban selamat dan naik lagi menyelamatkan korban lainnya tentu bukan waktu yang singkat.
Setelah peristiwa kelam itu terlewati, pada akhirnya cerita dipendam dalam-dalam oleh sang ayah yang selamat tadi. Sampai suatu saat buah hati yang ditinggal berlibur tadi akhirnya tumbuh dewasa dan sukses di jalannya masing-masing. Pada akhirnya ada momen anak bungsu menemukan sebuah buku catatan harian sang ayah.
Di dalam buku catatan tersebut, tertulis lengkap kisah kelam musibah yang menimpa ayah dan ibu mereka. Berdasarkan tulisan di dalam buku dijelaskan bahwa pada saat itu, ayah mereka bukannya tidak mau mengalah dengan ibu. Melainkan saat itu ibu mereka sedang mengidap penyakit cukup parah dan sedang dalam masa pengobatan.
Melalui goresan tangan sang ayah, bisa disimpulkan jika pada saat itu, pasangan suami istri ini tidak hanya sedang pergi berlibur, melainkan juga sedang pergi berobat. Selanjutnya keputusan sang ayah yang memilih melompat menyelamatkan diri terlebih dahulu adalah semata-mata supaya bisa merawat buah hati mereka hingga tumbuh menjadi orang sukses seperti sekarang, karena melihat kondisi saat itu sudah sangat riskan dan harus menentukan pilihan.
Oleh : Indana Zulfa, S.Pd
Sumber : diolah dari berbagai sumber