Penyampaian Materi Sebelum Menuju ke Sungai untuk Observasi |
SMP Sains Tebuireng - Menurut id.wikipedia.org Sungai (disebut juga sebagai bengawan) adalah aliran air di permukaan besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai merupakan tempat mengalirnya air secara grafitasi menuju ke tempat yang lebih rendah. Arah aliran sungai sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Sungai bermula dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau lautan.
Di sepanjang aliran sungai tentu bisa dipastikan juga terdapat sejumlah binatang air yang hidup saling ketergantungan. Sepertihalnya Kijing, Siput Kolam, Kepiting Sungai, Udang dan lain sebagainya. Bahkan jika sungai tersebut tingkat pencemarannya rendah bisa juga ditemukan binatang-binatang kecil lainnya yang hanya bisa dilihat menggunakan alat bantu Magnifier atau biasa dikenal sebagai Lup (kaca pembesar).
Sebagian besar binatang yang hidup di sungai dapat menunjukkan tingkat pencemaran di sungai tersebut (indikator polusi). Berikut kelompok binatang yang disusun berdasarkan toleransi (daya tahan) terhadap pencemaran. Mulai dari yang hanya dapat hidup di air dengan keadaan paling bersih hingga air paling kotor:
1. Nimfa Plekoptera, 2. Nimfa Lalat Sehari,
3. Larva Ulat Kantung Air,
4. Udang-udangan,
5. Nimfa Capung,
6. Binatang Lunak atau Moluska,
7. Kepik Air,
8. Kumbang,
9. Cacing Pipih,
10. Larva Nyamuk, Lalat,
11. Larva Capung Dobson dan Capung Sialid,
12. Kutubabi Air,
13. Kepiting,
14. Lintah, dan
15. Cacing
Demi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik SMP Sains Tebuireng akan cara mengukur dan mengetahui tingkat pencemaran air sungai, maka Tim Penjamin Mutu Pesantren Tebuireng H. Soetarno Said, M.Si bersama Pimpinan dan beberapa guru melaksanakan Pembelajaran Water Inquiry di salah satu anak sungai yang ada di sekitar Pesantren Sains Tebuireng.
Semakin banyak binatang pada poin atas bisa ditemukan di sungai tersebut, maka menunjukkan sungai tersebut masih terjaga tingkat pencemarannya. Sebaliknya jika hewan yang tergolong pada poin akhir-akhir banyak ditemukan di suatu sungai, maka menunjukkan tingginya angka pencemaran di sungai tersebut.
Berikut potret pelaksanaan Pembelajaran Water Inquiry peserta didik SMP Sains Tebuireng: