Angga Wahyu Hidayah, S.Pd |
Inspirasi Story - Pada dasarnya, setiap insan manusia dilahirkan di muka bumi ini dalam keadaan suci, bersih dan fitri. Sebagaimana air jernih yang belum tercampur dengan noda ataupun pewarna.
Hanya saja seiring berjalannya waktu serta bertambahnya usia, terdapat lika-liku kehidupan yang harus dijalani. Baik itu berupa kebaikan ataupun ketidaksengajaan dalam melakukan keburukan.
Perjalanan hidup seseorang tersebut bisa diibaratkan dalam air jernih. Apabila air jernih tersebut tercampur dengan setetes tinta ataupun sejenisnya yang diibaratkan sebagai keburukan, maka air yang semula jernih akan berubah mengikuti warna campuran.
Maka cara untuk mengembalikan air supaya kembali seperti semula adalah menambah intensitas air jernih yang diibaratkan dengan melakukan kebaikan. Semakin banyak air jernih (kebaikan), maka noda (keburukan) masa lalu lama-kelamaan akan hilang tergantikan dengan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat.
Artinya, seburuk apapun pribadi seseorang di masa lalu dan apabila mampu berubah menjadi pribadi lebih baik, maka air yang semula sudah keruh bisa kembali jernih. Jangan sampai air yang sudah kembali jernih ternodai lagi dengan perilaku negatif seperti sediakala.
Mari tumbuh seperti air yang mengalir dengan dialiri air jernih, sehingga menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi semua orang yang ada di sekitar kita.
*)diolah dari berbagai sumber
*)disampaikan oleh Angga Wahyu Hidayah, S.Pd