Rizky Wulan Suci |
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ رواه البخاري ومسلم
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, "Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Kemuidan ayahmu.'" (HR Bukhari dan Muslim).
Inspirasi Story - Melalui hadits di atas dijelaskan bahwa kedudukan ibu tiga kali lebih utama dibandingkan seorang ayah, sebab ibu telah melakukan tiga hal kepada anaknya yang tidak bisa dilakukan ayah. Ketiga hal itu ialah mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Akan tetapi, perlu diingat pula peran seorang ayah dalam rumah tangga juga sangat penting. Tanpa adanya seorang ayah, maka otomatis tidak akan ada seorang anak yang terlahir di bumi ini.
Selain itu, bagi seorang laki-laki yang telah menjalin rumah tangga dan memiliki buah hati pasti tidak menginginkan anggota keluarganya dalam kondisi kekurangan. Segala usaha akan dilakukan demi mencukupi kebutuhan keluarga.
Untuk mencukupi segala kebutuhan keluarga tersebut, tidak semua orang menemukan jalan yang mudah. Maih banyak kepala rumah tangga yang harus bersusah payah berperang dengan teriknya matahari untuk menghasilkan sesuap nasi.
Hal tersebut dapat dijumpai di kehidupan sehari-hari. Ketika berada di satu daerah tertentu, sangat mudah dijumpai seorang bapak-bapak yang menuntun sepeda kayuh mencari barang bekas untuk dijual. Bahkan diantaranya sudah cukup berumur dan jarak antara lokasi mencari rezeki tersebut sangat jauh.
Maka ketika bertemu seorang laki-laki dengan kriteria demikian, jangan ragu untuk berbagi. Berbagi tidak harus dengan uang, berbagi tidak harus menunggu bergelimang harta terlebih dahulu. Sebagai sesama manusia, masih ada tenaga dan perilaku baik yang bisa digunakan untuk membantu sesama.
*)diolah dari berbagai sumber
*)disampaikan oleh Rizky Wulan Suci